Rabu, 18 Juli 2012

Next Gate: Friendzone. Please take the left lane and don't turn back!

"Sebenarnya gw tau dia suka sama gw luk, tapi berhubung temen gw gencar ngedeketin dia, yaudah gw cuekin aja.. eh ternyata mereka gak sampe jadian dan sekarang gw nyesel aja pas tau dia udah nikah" kata salah seorang teman dengan emosi memuncak ketika bercerita tentang kandasnya upaya pendekatan terhadap gebetan termutakhirnya (baca: pdkt siluman, tanpa disadari si target). Agak miris juga sih mendengar cerita teman gw ini pada sebuah kenyataan bahwa dia menjebak dirinya sendiri dalam sebuah hubungan berlabel "friendzone" dan menyangkal perasaannya... gapapa sih, toh juga nyeselnya sendirian to?? hahahha ampun sobb! piss dulu bray!
Terjebak dalam friendzone itu sebenarnya lebih menyakitkan daripada kena tilang polisi karena salah masuk zona three in one di sudirman thamrin. Bukan begitu kengkawan?? Kalau gw analogikan, hasil dari diskusi bersama mamet dan tetet (sori, gw catut nama kalian hahaha, nama disamarkan) semua permasalahan terkait friendzone ini muncul dari kesalahan strategi ketika melakukan pendekatan. Pendekatan itu ibarat foreplay sebelum para pemainnya benar-benar saling beradu ilmu kanuragan (eh maap, maksud gw pemanasan, duh kenapa jadi ketulis foreplay sih, yaudahlah lanjut). Pedekate sebenarnya jauh lebih tricky daripada proses menjalankan sebuah hubungan itu sendiri. Ibaratnya, pedekate itu kita seperti masuk jalan tol, sekalinya salah pintu keluar tol, kita gak akan pernah bisa berputar untuk memasuki pintu tol yang sama. Salah strategi pedekate, kita akan terjebak jalur yang berujung pada pintu tol dengan tulisan "friendzone". jadi dekat sih iya, tapi tidak bisa dilanjutkan. Dan karena salah keluar pintu tol, kita tidak akan pernah sampai ke tujuan karena setelah keluar pintu tol tersebut hanya ada jalur padat merayap yang ada banjir bandang di ujungnya. stuck.
Jaga kecepatan, pastikan anda melaju pada jalur yang benar dan jangan lupa selalu memperhatikan "signboard". Semoga anda tidak terjebak di pintu keluar tol "friendzone". Oh iya, jangan lupa juga menyiapkan uang pas di pintu tol nantinya, atau anda tidak akan bisa pernah keluar dari jalur tol..

Tidak ada komentar:

Opo Moral iku Mural?

Beberapa mural yang muncul bernada kritik kepada pemerintah dihapus sepihak oleh aparat. Pertama, mural adalah bentuk ekspresi, biasanya di ...