Senin, 12 Desember 2011

Legal drafting disaster

sama seperti instansi pemerintah lainnya, kantor gw dalam operasionalnya banyak ngerilis dokumen resmi baik itu laporan, surat-menyurat, atau dokumentasi lainnya. Dokumen-dokumen ini karena bersifat resmi maka gak boleh ada kesalahan baik itu penulisan huruf, tanda baca, tanda mata, maupun tanda-tanda zaman.Untuk menghasilkan satu dokumen resmi, perlu serangkaian draft yang isinya coretan dan perbaikan yang super duper ribet. Satu konsep dokumen, minimal harus direview dan direvisi empat ato lima kali.. bahkan ratusan.. LEBIH!!! (mulai kemakan iklan wafer). Dan proses ini akan jadi lebih panjang dan melelahkan kalo draft itu buatan gw.

Di kantor gw gak ada yang namanya kerjaan rutin, semua kerjaan harus diawali dengan surat tugas dan wajib diakhiri dengan nerbitin laporan. Satu penugasan biasanya dikerjain oleh satu tim yang terdiri dari anggota tim, ketua tim dan supervisor. Nah posisi gw dalam penugasan adalah jadi anggota tim, anak bawang. kalo di FBI sih klasifikasi gw termasuk "field agent". keren kan? #ehm #kipas2poni. tapi dalam prakteknya, jobdesc gw ga jauh-jauh dari ngitung, ngerekap dan ngorder makanan.
Masih tentang jodesc di dalam tim, sebenarnya inti dari teamwork yang gw alami selama ini adalah "bersama-sama saling merepotkan satu sama lain". Tugas ketua tim adalah merepotkan anggota tim, sedangkan tugas anggota tim adalah ngerecokin kerjaan ketua tim. Ketua tim dan anggota tim biasanya berkolaborasi pada akhir penugasan membuat supervisor pusing mabok berbusa-busa nge-review hasil kerjaan.

Back to topic, gw sebagai anggota tim yang baik selalu kebagian tugas bikin draft rencana penugasan. mulai dari surat tugas dan semua dokumen yang diperlukan.. termasuk bikin rencana berapa sachet kopi dan teh yang diperlukan serta berapa gorengan yang harus dibeli selama bertugas. Semua konsep ato draft penugasan gw buat sesuai perintah dari atasan. Di kantor gw, yang disebut "atasan" adalah semua orang yang levelnya bukan anggota tim. Kebayang kan, di kantor gw ada 86 auditor, dan cuman 20-an yang anggota tim, selebihnya adalah "ATASAN". Draft awal jadi, gw save file dokumen dengan nama "Surattugasseninpagi.docx" trus gw serahin ke ketua tim buat diparaf, trus naik ke supervisor, kena revisi juga akhirnya.. biasanya sih revisi cuman tanda baca, salah hurup, spasi yang lelompatan, atau salah nulis nama kepala kantor (ini parah!). Setelah gw benerin sesuai revisi, gw save as filenya jadi "surattugasselasasore.docx". Untuk menghindari salah nyetak ato salah ngapdet file, biasanya gw bikin file name-nya sesuai saat gw nge save terakhir file itu. Pernah suatu kali gw nge-save file draft kaya gini "laporanakhirkamismalemjamduasemogagakdirevisilagi.docx" dan sialnya masih kena revisi dan saking juteknya gw rename jadi "laporanakhirjumatsoretuhantolongjanganbuatsayalemburmalamini.docx" hahahaha..
ada temen gw yang lebih ekstrim dalam menamai file draft-nya. Pernah gw minta copy file dari komputer, gw cek di flash disk gw ternyata file laporan itu dinamai "doraemonkeujananbecekgakadaojek.doc". Alasan dibalik nama file itu adalah sebagai ungkapan stres dari panjangnya revisi yang harus dijalani. Untung temen gw gak nekat majang gambar doraemon di sampul laporannya.

Pernah suatu kali gw ngerevisi laporan yang dibikin ketua tim gw, semua angka yang tertulis di laporan harus diubah karena data pendukungnya berubah. Gw naikin draft laporan ke supervisor dengan pikiran bahwa draft ini gak akan ada revisi signifikan lagi mengingat jari-jari gw udah di-gips kebanyakan ngetik. Ternyata si bapak supervisor gak ngerti kalo ada perubahan data pendukung, dan nyuruh balikin angka-angka ke format awal. Berhubung gw ga punya salinan file awal laporan, terpaksa gw kudu ngetik dan ngitung semua dari awal. Besok siangnya, setelah laporan gw ganti, si bapak supervisor bilang "luk, itu angka yang kemaren ternyata udah bener, lu print lagi ya yang versi kemaren!" seketika idung gw berbusa-busa denger omongan pak supervisor barusan, keluar belatung dari kuping gw. here's the problem: gw ga nge back-up draft yang versi sebelum ini. Untuk yang ketiga kalinya, gw kudu ngerjain hal yang sama, ngulang dari awal. Harusnya gw dapet "nobel perdamaian bidang kesabaran" untuk kerjaan ini.

Apakah penderitaan drafting berakhir disitu? oh tidak, ini belum sampai di bagian akhir cerita dimana jagoan memenangkan pertarungan lawan monster kertas HVS dan siluman printer. Setelah urusan angka-angka selesai, muncul masalah lainnya yang lebih parah.. err.. memalukan juga sih. Setelah draft laporan nyampe di kepala kantor untuk ditandatangani dan difinalkan, disana sebuah masalah baru muncul dengan gemilang. Ternyata ketua tim gw awalnya nyusun laporan ini dapet nyontek dari format laporan tim lain, disinilah masalah itu terjadi. Harusnya laporan gw ngebahas tentang hasil kerjaan di "kabupaten A", tapi ternyata di dalam laporan yang muncul adalah "Kota XYZ" dan ketua tim gw lupa ngganti "Kota XYZ" jadi "kabupaten A". Sejak kapan ada kepala daerah yang jabatannya "Walikabupaten".. Gini nih kalo ketua tim terlalu percaya mitos "Find and Replace atau Ctrl+F". OK, untuk kesekian kalinya. GW KUDU NGEBENERIN LAPORAN! LAGI!!! dan gw harus dapat penghargaan pegawai teladan untuk periode tahun depan! CRAPP!!!!


powered by OTAKKANANBERRY

Tidak ada komentar:

Khong Guan: Biskuit Lebaran Tanpa Menunggu Lebaran

Hari jumat kemarin saya mencoba ikut acara komunitas baru. Bukannnn, bukan komunitas rahasia yang membahas teori konspirasi bahwa bumi berbe...