Senin, 12 September 2011

Tidung, semuanya terjadi disini

Senin, Jam 3 pagi, alarm gw teriak dengan ganasnya. Satu-satunya pilihan gw adalah segera bangun dan mandi. Hari ini gw berangkat ke tidung. Sambil nunggu aer bak penuh, gw telpon icha, junior gw yang ngajakin gw ikut ke tidung. Cuman ngecek apa dia udah bangun ato belum karena semua ransum ada dibawah tanggungjawabnya. Bisa berabe urusan kalo icha gak bangun. Kelar packing, gw cabut jemput icha di kosannya dan langsung ke meeting point. Disana udah nunggu anggota rombongan lainnya, henry, mori, raja dan anri. 2 anggota lainnya, melva dan rafael udah di taksi. Alkisah selanjutnya rombongan sudah di taksi menuju ke muara angke. Gw gak ngerti si bapak driver mo lewat mana, instruksi dari gw cukup singkat "ikutin taksi depan pak", dan selanjutnya gw ngelanjutin molor yang tertunda. Sleeping handsome in taxi.

Tiba-tiba taksi sampai di daerah jakarta utara. Gw turun dari taksi, masih celingukan sambil kucek-kucek mata dan bingung kok sepi banget. Trus gw tanya ke mori (penanggungjawab liburan kali ini) "kita dimana ini?" Dia jawab "ini muara angke bang, janjian sama agen kita disini, di SPBU sini." Anggota rombongan lain mulai panik karena di tempat kami berdiri tidak ada tanda-tanda kehidupan selain kebodohan beberapa makhluk kurang tidur ini. Setelah bertanya ke orang yang salah, sempat berjalan gak jelas dan disamperin mobil patroli polisi akhirnya kami menyadari bahwa ini bukan di muara angke, tapi muara baru! Dan disini tidak ada tempat penyeberangan penumpang ke Pulau Tidung. Hanya ada pelabuhan bersandar untuk kapal ikan, yang mana tidak mungkin kami menumpang di kapal-kapal ikan itu. Kecuali si henry yang masih sodaraan dengan ikan julung-julung :D
Woi pak supir taksi, muara angke dengan muara baru itu gak sama yak!! Tolong!!!

Akhirnya diputuskan menyewa bajaj ke muara angke. Berhubung sepagi itu populasi bajaj belum sebanyak ikan teri di jala petani, maka kami memaksakan menyewa (atau lebih tepatnya dibilang "membajak") 2 bajaj untuk mengangkut 8 orang ukuran nanggung (sekali lagi kecuali henry, yang dari posturnya lebih cocok diangkut kontainer daripada bajaj).

Nyampe muara angke (kali ini gak pake nyasar lagi, cukup!!!!) Langsung dihadapkan pada kenyataan bahwa selain kami terdapat beratus-ratus orang yang juga bertujuan ke Tidung.. Dan satu hal lagi, 99%nya chinese, mungkin hanya kami ber delapan yang non-chinese (Gw yang punya darah korea termasuk juga loh). 2 jam perjalanan terasa seperti 7200 detik. Semua anggota rombongan memilih berjemur di atap kapal kecuali icha yang tetap didalam dek menikmati pengapnya udara dan keterpaksaan menjaga seluruh barang bawaan. Bukannya kami jahat ninggalin elu cha, tapi sepertinya memang harus ada yang dikorbankan :D dan kebetulan itu elu.

Nyampe di tidung, setelah makan siang dan sedikit istirahat tiba-tiba icha nyeletuk "ayo bang, jalan-jalan! Poto-poto kita". Seketika itu gw merasa terjebak dalam rombongan ini dan kamera gw yang jadi tumbalnya. "Please save me and my camera!!!" Setelah beberapa pose "maksa" dan "terpaksa", lanjut snorkling.. Wooohooo... Slamet deh kamera gw.

Make goggle dan jaket pelampung warna oran terang, gw keliatan lebih mirip anjing laut gagal diet daripada penyelam profesional. Ternyata sepatu katak yang gw pake pun justru malah menjadi sumber malapetaka buat gw. Sepatu yang gw pake kegedean. efeknya setiap gw coba gerakin kaki, bukannya gw maju ke depan tapi malah copot-copot. Nah karena gw kudu sering ngebenerin posisi sepatu, tanpa sadar gw beberapa kali kegores terumbu karang. Jadi kalo ada yang nanya apa oleh-oleh gw dari tidung, gw akan dengan bangga menjawab "nih oleh-olehnya baret2 di lutut, telapak kaki dan di beberapa tempat lainnya. Selain kulit gw yang tambah menghitam tentunya." Untung tidung bukan tempat hidup ikan hiu dan tidak ada peternakan hiu atau monster air lainnya. Dengan luka baret terbuka ini bisa-bisa gw ditelan predator itu. Meskipun kemudian gw akan dilepeh karena daging gw yang pait. :D Lama-lama gw liat bekas goresan terumbu karang ini lebih mirip bekas gigitan musang atau cakaran banci.. huwaaa

Setelah puas snorkling, cemilan indomi dan gorengan serta diskusi tentang bagaimana caranya pipis di pantai tanpa diketahui oleh orang lain, beberapa diantara kami nekat nyoba loncat dari jembatan setinggi 5 meter langsung ke laut. Gw yang dengan sisa akal logika seadanya memutuskan tidak mengikuti kegilaan itu. Beberapa menit sebelum sunset gw memisahkan diri dari rombongan kurang akal yang sedang menikmati sensasi menjatuhkan sel otaknya dari ketinggian 5 meter tadi. Sumpah, sunset di Tidung sempurna banget!! Keren!

Setelah malam yang diisi dengan bakar ikan (dengan tulang dan sisiknya yang sangat tajam), kami semua menikmati langit tidung yang saat itu sedang penuh bintang. Mungkin karena di langit tidung tidak ada tulisan "Mall xx", "Sale", "Diskon", belum banyak gas karbon bercampur di langitnya dan gemerlap cahaya lampu tungsten makanya bintang-bintang diatas masih berani muncul beramai-ramai. Harusnya malam itu jadi malam yang sempurna tapi dirusak oleh beberapa orang menyedihkan disekitar gw dengan suara nyanyian yang juga menyedihkan meratapi kegalauan menahun yang menjangkiti mereka hehehe...

Pagi harinya, demi mengejar sunrise di sisi timur pulau, kami semua memaksakan diri bangun jam 6. Sunrise yang sempurna sampai terjadilah foto ini..
















Memang foto ini hanya rekayasa.. Tapi anda tidak akan pernah membayangkan apa yang terjadi setelah 2 pria tanggung ini saling bergandengan tangan. NGERI! SUMPAH!! Jangan-jangan setelah pose ini, mereka menyadari "jati dirinya masing-masing" dan menjadi ... #ehmm *offtherecord. Amit amiiitttt!!!! Identitas kedua pria ini gak bisa gw tulis disini demi privasi mereka. Yang jelas inisial mereka adalah H.E.N.R.Y dan R.A.J.A

Jam 9 pagi kami sudah berada di kapal untuk kembali ke muara angke. Jam 12 kami sudah sampai di Bintaro setelah sukses membujuk bapak-bapak supir angkot. Semoga rejeki bapak itu dilancarkan, amin. Semoga kami berdelapan tidak menanggung dosa yang sangat berat. Dan semoga Henry dan Raja dikembalikan ke jalan yang lurus sebagai pria :D

Di pengungsian gw di bintaro.
Gw nyalain laptop, buka memori card kamera, kopi file ke laptop.. Kok ada yang aneh di foto-foto ini yak.. Aaaaaaaarrggghhhhh sensor kamera gw kemasukan debu!!! Woii kalian semua!! Tanggungjawab!!!! Pokoknya yang wajahnya ada di foto harus patungan beliin gw kamera baru!
powered by OTAKKANANBERRY

Tidak ada komentar:

Khong Guan: Biskuit Lebaran Tanpa Menunggu Lebaran

Hari jumat kemarin saya mencoba ikut acara komunitas baru. Bukannnn, bukan komunitas rahasia yang membahas teori konspirasi bahwa bumi berbe...