Rabu, 26 Januari 2011

This is my confession

Untuk kesekian kali aku minta maaf. Aku tidak tahu lagi harus seperti apa. Aku tahu mungkin aku adalah orang yang paling kau benci. Mungkin kau berpikir bahwa aku telah mempermainkan perasaanmu. Sekali lagi aku minta maaf. Semua ini sama sekali diluar pikiranku.

Entah aku tidak tahu mengapa hubungan kita tiba-tiba berubah menjadi seperti ini, aku tidak bisa merasakan apapun dalam hubungan kita. Aku tahu kau telah berbuat banyak demi hubungan kita. Aku menghargai semua itu. Kamu adalah orang yang sangat baik untukku tapi aku tidak bisa membiarkan keadaan semakin berlarut. Semua yang aku rasakan dulu tiba-tiba menghilang, kehangatan kita sudah tidak terasa kini.

Aku hanya tidak ingin membuatmu semakin sakit jika aku terus berpura-pura menikmati hubungan kita sementara kamu terus berusaha untuk mempertahankannya. aku juga tidak tahu mengapa selama ini aku terus berpura-pura dihadapanmu, di depan keluargamu, kepada keluargaku. Namun sekarang semua beban ini semakin menyiksaku. Aku rasa aku sudah tidak kuat menahan semua tekanan dalam hubungan kita. Sekali lagi aku minta maaf.

Aku tahu bahwa keputusanku ini keliru untukmu. Aku tahu bahwa aku harus menghadapi keluargaku yang pastinya tidak menyetujui berakhirnya hubungan kita. Namun ini pilihanku. Aku memiliki hak untuk menentukan pilihan dalam hidupku sendiri. Pilihan berat untukku dan pastinya sangat berat untuk kau terima. Sekali lagi aku minta maaf.

Tidak, tidak ada orang ketiga ataupun siapapun juga diantara kita. Aku tidak pernah berpikir untuk menduakanmu atau mencari penggantimu. Tidak, aku sangat menghargai komitmen hubungan ini. Aku tidak ingin kamu membuang waktu dalam hubungan kita yang entah nantinya akan seperti apa jika tetap dipaksakan untuk diteruskan. Aku samasekali tidak dapat melihat masa depan hubungan kita.

Kita hanya terlalu cepat serius dalam menjalani hubungan kita tanpa menyadari bahwa kita perlu saling mendewasakan diri sehingga kita lupa bahwa kita sangat berbeda satu sama lain. Terlalu banyak harapan yang harus kita tanggung dalam hubungan ini dan aku merasa ini terlalu cepat. Semakin lama aku berpura-pura, justru akan memperburuk keadaan. Mungkin perpisahan ini bukan jalan terbaik, tapi menurutku inilah jalan yang harus kita tempuh. Aku harap kamu mengerti keputusanku ini. Sekali lagi aku minta maaf.

Aku harap kamu bisa mendapatkan penggantiku nantinya,orang yang dapat menyayangimu dengan tulus dan menerimamu apa adanya. Kamu harus melanjutkan hidupmu. Mungkin suatu saat kamu akan melupakanku tapi aku tidak akan pernah melupakan dirimu dalam ingatanku. Sangat banyak hal dalam dirimu yang tanpa aku sadari telah merasuk dalam pada diriku. Aku harap, sekali lagi maafkan aku.

Disclaimer: ini bukan kisah nyata atau kisah pribadi.. Hanya ingin berbagi bahwa setiap orang berhak menentukan apapun dalam hidupnya meskipun keputusan itu sangat berat. Untuk teman-temanku disana, kuatkanlah hati kalian dan lanjutkan hidupmu :)
powered by OTAKKANANBERRY

Tidak ada komentar:

Opo Moral iku Mural?

Beberapa mural yang muncul bernada kritik kepada pemerintah dihapus sepihak oleh aparat. Pertama, mural adalah bentuk ekspresi, biasanya di ...