Sabtu, 29 Januari 2011

Bukan menebar kebencian, hanya menegakkan harga diri

Maaf pak, meskipun anda mengendarai mobil mewah bukan berarti saya akan segan kepada bapak. Meskipun saya hanya mengendarai mobil "sejuta umat", tapi saya tidak segan untuk membalas keonaran yang bapak lakukan. Kalau bapak bertingkah kurangajar dengan mobil "delapan digit" milik bapak, maka saya punya kewajiban untuk MENGAJAR BAPAK!

Sayangnya bapak salah mencari lawan kali ini. Bukan kebiasaan saya untuk mencari masalah terlebih dulu namun kalau ada masalah, haram untuk saya mundur tanpa perlawanan.

Terimakasih atas senggolan spion "mahal" bapak kepada saya, dan maaf kalau saya membalas dengan kaca jendela terbuka dan tersenyum kepada anda. Itu sengaja pak! Saya tidak benci ataupun dendam kepada orang-orang seperti bapak, tapi saya hanya sekedar menunjukkan bahwa "mobil delapan digit" anda tidak berarti anda boleh seenak udel anda di jalan raya! Kalau anda pikir saya takut dengan stiker di belakang kaca mobil anda, maaf anda keliru!! Dan kalau anda berpikir saya tersenyum ramah ke bapak tadi adalah senyum persahabatan, SEKALI LAGI ANDA SALAH!!

Kita akan bertemu lagi pak, mungkin lain kali saya tidak akan tersenyum saat membalas serempetan anda!!
powered by OTAKKANANBERRY

Tidak ada komentar:

Opo Moral iku Mural?

Beberapa mural yang muncul bernada kritik kepada pemerintah dihapus sepihak oleh aparat. Pertama, mural adalah bentuk ekspresi, biasanya di ...