Jumat, 17 Desember 2010

Ini baru namanya pencitraan!

Dalam sebuah wawancara: "saya tidak mau mengintervensi apapun dalam pemberitaan dalam media. Sebagai pemilik media berita, saya ingin masyarakat mengetahui informasi dengan benar. Jadi ndak benar itu tuduhan kalau saya mengarahkan atau malah merekayasa pemberitaan di media saya.. Ehmm tapi ya itu dong, wajar lah kalau saya minta nama baik saya dijaga"..

YAAH SAMA AJA PAKDE! Gini nih kalo media dimiliki oleh oknum berduit yang gak ngerti jurnalisme itu apa. Yang penting buat mereka cuman UNTUNG, RATING SHARE dan yah kalo bisa sekalian ngebantu jaga nama baek (kalau nama baiknya masih ada).

Secara garis besar sih sama aja kaya jaman dulu.. Media disetir! Cuman bedanya dulu kaum tiran menyetir media dengan senapan dan artileri, sekarang udah canggih bos! Nyetirnya pake duit!

Dan sejak saat itulah, gw gak begitu menikmati pemberitaan di media mainstream. Terlalu banyak kepentingan yang harus diakomodir oleh pemberitaan sehingga bukan kebenaran yang disampaikan. Hanya pemberitaan kebenaran menurut "si bos".

Lagi rame kasus A yang nyangkut si pemilik media, eh sama sekali gak ada beritanya di tivi. Berita malah dialihin ke kasus perselingkuhan tukang sayur dengan tukang somay. Trus pas ramenya kasus tilepan pajak si bos besar, eh di stasiun media "itu" malah sibuk nyorot kasus pesulap X yang tiba-tiba menghilang karena salah baca mantra.

Apa ini wajah dunia media di negara kita? Gak berharap apa-apa lah..

gak penting lah, kritik dunia media oleh orang yang gak ngerti media
Powered by Telkomsel BlackBerry®

Tidak ada komentar:

Opo Moral iku Mural?

Beberapa mural yang muncul bernada kritik kepada pemerintah dihapus sepihak oleh aparat. Pertama, mural adalah bentuk ekspresi, biasanya di ...